Concrete Pipe

Pipa Beton

Sudah menjadi umum telah kita ketahui bahwa beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak digunakan hampir di seluruh dunia.

Pada bagian produk yang kami tawarkan ini, beton yaitu campuran pasta dan agregat. Material (pasta) yang digunakan untuk memproduksi pipa beton terdiri dari bahan semen portlan air, dan digunakan untuk melapisi permukaan agregat halus dan kasar.

Semen Portland adalah kombinasi kimia terkontrol dari kalsium, silikon, aluminium, besi, dan sejumlah kecil senyawa lain, yang ditambahkan gipsum dalam proses penggilingan akhir untuk mengatur waktu pengaturan beton.

Kimia semen Portland menjadi hidup di hadapan air. Segera setelah semen dan air digabungkan, reaksi kimia yang disebut hidrasi terjadi dan pasta mengeras dan memperoleh kekuatan untuk membentuk massa seperti batuan yang dikenal sebagai beton.

Selama hidrasi, sebuah simpul terbentuk di permukaan setiap partikel semen. Node tumbuh dan mengembang sampai menghubungkan dengan node dari partikel semen lain atau menganut agregat yang berdekatan. Dalam proses ini terdapat kunci untuk sifat beton yang luar biasa – ini adalah plastik dan lunak ketika baru dicampur dan kuat dan tahan lama ketika dikeraskan.

Karakter beton ditentukan oleh kualitas pasta. Kekuatan pasta, pada gilirannya, tergantung pada rasio air terhadap semen. Rasio air-semen adalah berat air pencampur dibagi dengan berat semen.

Beton berkualitas tinggi diproduksi dengan menurunkan rasio air-semen sebanyak mungkin tanpa mengorbankan kemampuan kerja beton segar. Umumnya, menggunakan lebih sedikit air menghasilkan kualitas beton yang lebih tinggi asalkan beton ditempatkan dengan benar, terkonsolidasi, dan disembuhkan.

Biasanya, campuran adalah sekitar 10 hingga 15 persen semen, 60 hingga 75 persen agregat dan 15 hingga 20 persen air. Udara yang terkandung dalam banyak campuran beton juga dapat mengambil 5 hingga 8 persen lagi.

Hampir semua air alami yang dapat diminum dan tidak memiliki rasa atau bau yang menonjol dapat digunakan sebagai pencampur air untuk beton. Namun, beberapa perairan yang tidak layak minum mungkin cocok untuk beton.

Spesifikasi biasanya menetapkan batas pada klorida, sulfat, alkali, dan padatan dalam air pencampuran kecuali tes dapat dilakukan untuk menentukan apa efek pengotor pada berbagai properti.