Pengertian Jembatan Komposit dan Cara Kerjanya
Jembatan komposit merupakan salah satu jenis jembatan berdasarkan jenis bahan materialnya. Jembatan tersebut mempunyai pelat lantai beton yang terhubung dengan girder maupun gelagar baja yang bekerja sama menopang beban sebagai bentuk satu kesauan. Pemakaian gelagar baja difungsikan untuk menahan tarikan sedangkan, pelat beton menahan momen pada lendutan.
Jenis jembatan tersebut menggabungkan antara jembatan yang terbuat dari baja dengan berbagai jenis unsur jembatan beton. Jembatan komposit mempunyai struktur ringan, sehingga beban pada tiang dan pondasi cenderung kecil. Tidak hanya itu, jembatan komposit dianggap lebih tahan terhadap getaran dan idak memicu kebisingan. Meskipun demikian, dalam pengerjaannya meemerlukan biaya cenderung lebih lantaran harga struktur baja memang terbilang mahal.
Pengenalan Jembatan Komposit
Jembatan ini merupakan salah satu bangunan komposit yang dibuat dari berbagai bahan yang dipadukan dari dua jenis material yang dianggap berbeda sifat. Bahan yang beragam tersebut menjadi satu kesatuan saling bekerja sama untuk menahan beban. Bangunan demikian, merupakan gabungan antara pelat lantai dari bahan beton dan gelagar yang dibuat dari baja.
Gabungan dari kedua struktur tersebut dapat saling menganggung beban lentur (momen) secara bersama-sama. di dalam bentuk lain dianggap sebagai struktut tiang lolom dimana pelapisan luar pada tiang kolom dimanfaatkan besi hollow dari baja dan di dalamnya terisi dengan bahan material beton.
Baca juga:
Jual Box Culvert
Jembatan komposit memang kombinasi paduan dari baja dan beton, kayu, beton, dan lain sebagainya. Kontruksi demikian memang dibuat untuk meningkatkan keunggulan dari setoap bahan. Kedua jenis bahan yang dianggpa berbeda terutama dalam kapabilitas menahan haya tarik maupun tekan. Hal tersebut dapat dijumpai pada struktur perpaduan antara beton dan baja.
Pemakaian bahan material baja merupakan bahan yang dianggap kuat atas gaya tarik dan kekuatannya terhadap gaya tekan. Namun, gaya tekan mampu memikul beban yang berhubungan dengan profil. Sedangkan, beton dianggap kuat dalam memikul gaya tekan dan dianggap lemah terhadap gaya tarik.
Pada awalnya, balok baja hanya perlu digunakan sebagai penopang pada pelat lantai. Sedangkan, pada balok baja terdapat lendutan yang terbilang besar. Hal tersebut akibat dari beban besar yang harus dipikul oleh balok baja. Pelat beton maupun gelagar baja terjadi deformasi sendiri dengan besaran deformasi bergantung atas kekuatan setiap bahan.
Pada tahun 1930, bangunan komposit yang telah dibuat adalah jembatan. Sedangkan, pada tahun 1960 dibuat konstruksi komposit dari gedung.
Umumnya, terdapat dua jenis jembatan konstruksi sebagai rancangan desain yakni, multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan dalam memilih jenis jembatan yang akan dipakai bergantung pada pertimbangan mengenai ekonomi dan faktor spesifik dari medan bangunan seperti, akses transportasi ke lapangan dan jenis tiang penyokong yang ada di bagian tengah bentangan.
Baca juga:
Jenis Girder Beton
Keunggulan Struktur Jembatan Komposit
Dibandingkan dengan bangunan non komposit, bangunan komposit memiliki beberapa keuntungan diantaranya :
- Penampang baja mampu dihemat jika dibandingkan dengan penggunaan balok tanpa komposit
- Penampang maupun ketinggian profil baja cenderung rendah, sehingga mampu mempengaruhi pengurangan tinggi lantai pada sebuah bangunan, gedung dan lainnya.
- Kekakuan pada pelat lantai beton bertulangan dianggap makin tinggi lantaran pengaruh komposit (penyatuan dengan gelagar baja), sehingga pelendutan pelat plantai makin kecil.
- Panjang bentang untuk batang tertentu mampu lebih besar, maksudnya sistem komposit baja maupun beton, dapat dimanfaatkan sebagai penampung yang sama. Selain itu, bangunan memiliki momen pikul lebih besar.
- Kapasitas daya pikul bebn meningkat jika dibandingkan dengan pelat beton yang dianggap bebas berada di atas gelagar baja.
Proses Kerja Jembatan Komposit
Bangunan komposit dapat dilakukan jika dua batang maupun struktur penahan beban terutama pada bangunan pelat lantai dan balok profil baja menjadi satu kesatuan. Maksudnya, keduanya terhubung secara komposit, sehingga mampu melentur secara bersamaan. Aksi perpaduan tersebut dapat terjadi jika alasan berikut dapat terpenuhi yakni,
- Lantai yang terbuat dari beton terhubung dengan balok profil baja dengan menggunakan penghubung geser secara epat pada keseluruhan bentangan
- Gaya geser pada penghubung geser berbanding secara proposional dengan beban pada bagian penghubung geser
- Persebaran tegangan ialah linier di tiap-tiap penampang
- Lantai beton dan balok baja tidak menjadi terpisah secara vertikal pada bagian manapun di sepanjang bentangan.
Itulah beberapa informasi berhubungan dengan jembatan komposit. Anda perlu memperhatikan perhitungan dan perencaaan dalam merancang dan membangun jembatan sesuai kebutuhan di lapangan.