Pembangunan Trotoar Jalan dan Syarat Kelayakan
Trotoar merupakan salah satu utilitas yang diperlukan di setiap jalan untuk memudahkan aktivitas pejalan kaki.
Trotoar adalah salah satu utilitas yang diperlukan di setiap jalan untuk memudahkan aktivitas pejalan kaki dan melindungi keselamatannya dari pengguna jalan lain.
Kondisi trotoar memiliki ketinggian tertentu dari perkerasan jalan di sekitarnya. Selain itu, pembangunan trotoar biasanya dilbangun sejejar dengan jalur lalu lintas.
Syarat-Syarat Pembangunan Trotoar Jalan
Proses pembuatan trotoar jalan perlu mengetahui petunjuk teknis yang sudah dikeluarkan oleh pihak berwenang. Selain itu, perlu mengetahui dimensi dan ukuran yang tepat untuk penggunaannnya di setiap jalur jalan.
Ukuran yang perlu diketahui yaitu lebar efektif. Lebar ini hanya diperuntukkan untuk sirkulasi atau lalu lalangnya para pejalan kaki.
Sedangkan, lebar jalurnya disesuaikan dengan intensitas penggunaannya. berdasarkan peraturan Depertemen Pekerjaan Umum pada tahun 1990 terdapat aturan mengenai perencangan lebar efektif minimal untuk kawasan toko maupun perdagangan dengan ukuran sekitar 2 meter.
Sedangkan, berdasarkan Harris dan Denes di tahun 1988 menyatakan bahwa ukuran lebar efektif minimum untuk trotoar memiliki kisaran jangkauan sekitar 1,2 meter.
Perlu diketahui bahwa ukuran batasan trotoar ke jalan yang diperbolehkan memiliki kisaran jangkauan sekitar 0,75 meter. Ukuran ini merupakan bagian dari areal yang diperuntukkan bagi para pejalan. Ukuran jarak paling dekat antara muka bangunan dengan lebar efektif pada tortoar memiliki jarak 0,5 hingga 0,75 meter.
Berdasarkan peraturan Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1990 mengenai petunjuk perencanaan tortoar, bahwa ukuran kebebasan ruang dari muka trotoar memiliki ukuran sekitar 2,5 meter dan lebar untuk ketersediaan utilitas memiliki lebar sekitar 0,6 meter. Selain ukuran lebar, tinggi trottar berdasarkan Chiara dan Koppelman memiliki nilai ukuran 10 hingga 15 cm.
Baca juga:
Pattern Concrete
Kemiringan dalam Pembangunan Trotoar Jalan
Terdapat ciri kemiringan tortoar yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan tortoar jalan. Syarat kemiringan tersebut memiliki dua kemiringan trotoar yaitu, kemiringan silang dan kemiringan longitudinal. Berikut penjelasannya:
- Kemiringan Longitudinal
- Kriteria kemiringan longitudinal memiliki besaran slopa yang disaran dengan kisaran nilai 0-3 %. Sedangkan, ukuran kemiringan maksimalnya berkisar 5%. Apabila kondisi iklim di suatu kawasan/wilayah/daerah memiliki kondisi yang kondusif maka kemiringannya berkisar 5-10%.
- Kemiringan Silang
Kemiringan yang diperlukan memiliki kisaran nilai minimum sekitar 1% tergantung dari penggunaan material. Sedangkan, nilai 2% untuk kemiringan jenis silang tipikal. Selain itu, kemiringan maksimalnya berkisar 3%.
Baca juga:
Harga Kanstin Trotoar
Penempatan dalam Pembangunan Trotoar Jalan
Dalam melakukan perencanaan pembangunan tortoar jalan perlu mengetahui peletakan atau penempatan trotoar yang tepat sesuai petunjuk teknis. Pemasangan trotoar dapat dilaksanakan pada lokasi seperti berikut ini:
- Penempatan berada di sisi luar bahu jalan maupun luar jalur pada ruang guna jalan (RUMAJA). Penempatan trotoar perlu dilakukan sejajar jalan. Apabila kondisi topografinya tidak memungkinkan maka diperbolehkan tidak sejajar.
- Penempatan trotoar dapat dilakukan di sisi saluran darinase yang terbuka maupun di atas saluran tertutup.
- Penempatan pada jalur pemberhentian bus, maka perlu dibangun secara berdampingan dengan jalur bus.
Baca juga:
Harga Kanstin Taman
Fungsi Pembangunan Trotoar Jalan
Trotoar jalan perlu dibangun karena memiliki fungsi penting untuk menunjang keselamatn berlalu lintas terutama bagi para pejalan kaki.
Selain itu, pembangunan kerb jalan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan secara maksimal bagi pejalan mulai dari kenyamanan, keamanan serta kenyamanannya saat menggunakan fasilitas jalan.
Selain itu, memberikan kelancaran bagi kendaraan yang melintas di jalan agar tidak terganggu dengan keberadaan pejalan saat menggunakan fasilitas jalan.
Biasanya, berada di kawasan perkotaan atau wilayah urban. Penggunaan ruang yang berada di bawah terotoar dapat difungsikan untuk utilitas lainnya.
Pembangunan kerb jalan diperlukan apabila suatu ruas jalan mempunyai penggunaan lahan yang berpotensi untuk mendatangkan pejalan. Selain itu, kawasan tersebut diikuti dengan peningkatan arus lalu lintas oleh kendaraan. Beberapa tempat tersebut seperti, perumahan, pusat belanja, perkantoran, terminal dan lain sebagainya.
Dimensi trotoar dalam Pembangunan Trotoar Jalan
Trotoar memiliki tinggi bebas kurang lebih 2,5 meter sedangkan kedalaman bebasnya kurang lebih satu meter apabila diukur dari muka trotoar. Kebebasan trotoar memiliki jangkauan sekitar 0,3 meter. Terdapat beberapa aturan dalam proses pembangunan trotoar jalan sebagai salah satu pelayanan utilitas. Beberapa diantaranya, meliputi ketentuan ruang bebas pada sidewalk dan memenuhi syarat ketentuan sesuai buku petunjuk pada pemasangan utilitas.
Selain tinggi bebas, trotoar memiliki dimensi lainnya yaitu, lebar. Ukuran ini harus mengacu pada jumlah atau volume pejalan kaki. Selain itu, perlu melakukan peninjauan kembali padas sidewalk yang sudah dibuat sebelumnya. Peninjauan tersebut berupa kapasitas, kondisi trotoar dan penggunaannya oleh pejalan kaki.