Mengenal Shotcrete Beton Semprot dan Cara Penggunaannya
Shotcrete merupakan metode dan alat yang digunakan untuk menyemprot adukan beton pada bekisting maupun dinding
Dalam materi ini juga akan kami ulas mengenai beragam kelebihan dan kekurangan Beton Shotcrete dalam konstruksi
Definisi Shotcrete
Shotcrete adalah material beton cair yang aplikasikan dengan disemprotkan atau secara pneumatik berikut kecepatan tinggi melalui. Komponennya utamanya sama saja seperti campuran beton pada umumnya yaitu agregat, semen dan air, dan juga dilengkapi dengan bahan halus, bahan tambahan kimiawi, dan serat penguat.
Shotcrete dapat diterapkan dengan peralatan mekanis atau secara manual, menggunakan penyemprotan campuran basah atau campuran kering. Pilihan metode penyemprotan tergantung pada dimensi proyek, jumlah beton yang akan diterapkan.
Penemu Metode Shotcrete
Metode shotcrete merupakan pengaplikasian mesin semprot beton pada permukaan dinding bangunan. Cara ini ditemukan oleh Carl Ethan Akeley di tahun 1910. Pengaplikasian beton sangat berbeda dibandingkan teknik sebelumnya. Biasanya, instalasi beton dilakukan dengan cara penuangan.
Namun, teknik shotcrete memanfaatkan adukan beton ke dalam alat atau mesin penyemprot dan penembakannya dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Baca juga:
Facade Precast
Adukan beton yang memiliki kecenderungan kering biasa digunakan sehingga beton dapat menyangga beban. Selain itu, pengaplikasiannya dilakukan secara vertikal.
Bagaimana Aplikasi dalam Metode Shotcrete?
Penggunaan metode ini semakin berkembang di Indonesia baik sistem maupun penggunaan alatnya. Pengaplikasian sistem pengerjaan di Indonesia biasa digunakan dalam pembangunan terowongan bawah tanah, lereng, perkuatan dinding, perbaikan konstruksi darat maupun laut.
Selain itu, penerapan shotcretedapat digunakan untuk aplikasi perlindungan permukaan, renovasi bangunan akibat gempa dan kebakaran, kolam renang dan plesteran pada mortar.
Terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui tentang shotcrete. Beberapa diantaranya meliputi :
- Penggunaan sistem ini masih baru di Indonesia. Sistem pengerjaan maupun alat dalam tahap pengembangan untuk berbagai keperluan konstruksi.
- Pengembangan metode shotcrete perlu disosialisasikan. Terutama berkaitan dengan jenis produk dan kemampuan cara atau tekniknya.
- Metode shotcrete masih masih diragukan hasilnya. Maka dari itu, sebagai langkah antisipasi dapat disempurnakan dengan menggunakan metode konvensional.
- Penerapan shotcrete masih belum ada tata cara analisis dengan menggunakan pedoman resmi. Selain itu, perencanaan dan tingkat kendala khusus dalam pengerjaan shotcrete masih pelu dipertimbangkan.
Alat shotcrete dimanfaatkan sebagai alat penyemprot adukan beton maupun mortar. Padahal, kenyataannya pengerjaan ini masih sering dijumpai pengerjaannya dilakukan secara manual atau konvensional.
Baca juga:
Jenis Mortar
Meskipun demikian, penerapan sistem dan alat shotcrete masih tahap pengembangan di tanah air. Kombinasi antara metode shotcrete dengan konvensional masih sering digunakan dalam beragam jenis pembangunan.
Baca juga:
Beton Bertulang
Keuntungan dan Kelebihan Shotcrete
Metode dan alat shotcrete di Indonesia sudah mulai digunakan dalam beragam konstruksi. Meskipun demikian, penyempurnaannya menggunakan metode konvensional.
Penggunaan metode ini memiliki banyak kelebihan. Beberapa diantaranya meliputi :
- Permukaan bekisting maupun dinding dapat terpenuhi secara menyeluruh. Hal ini untuk mengurangi rongga-rongga pada permukaan agar hasil plesteran berkualitas baik.
- Ikatan antara bahan yang digunakan dan permukaan bekisting maupun dinding yang diaplikasikan adukan beton sangat baik.
- Konstruksi bekisting maupun pembesian dapat memanfaatkan metode shotcrete untuk menghemat biaya pemasangan.
- Penerapannya fleksibel dan mampu menjangkau bidang kerja yang sulit.
Selain memiliki keunggulan di atas, metode shotcrete mempunyai kelemahan tersendiri. Diantaranya adalah harga peralatan yang digunakan relatif maha dan saat dilakukan pengaplikasian terjadi rebound.
Penggunaan shotcrete membuat penggunaan bahan material boros dan terbuang. Maka dari itu, dalam mengoperasikan alat diperlukan tenaga teknis berpengalaman dan profesional.
Baca juga
Harga Box Culvert
Penerapan teknik shotcrete terdiri atas dua jenis yaitu, dr mix dan wet mix. Setiap teknik memiliki syarat tertentu yang harus dipenuhi.
Syarat tertentu dalam hal pelaksanaan, bahan material dan alat yang diperlukan. Teknik mix lebih dikenal sebagai gunite.
Mix Design Beton Shotcrete
Adukan beton yang dimasukkan ke dalam alat shotcrete merupakan mix design beton yang sama dengan adukan beton pada umumnya.
Beton seringkali diartikan sebagai bahan yang dihasilkan dari campuran agregat kasar maupun halus, air dan semen portland.
Namun, definisi beton semakin berkembang dengan penggunaan bahan dari beragam jenis.
Beberapa diantaranya meliputi, beragam jenis semen, abu terbang, sulfur, serat dan lain sebagainya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan beton untuk shotcrete :
- Perbandingan bahan-bahan material yang digunakan
- Penggunaan teknik perancanangan yang dipakai
- Cara dan teknik perawatan adukan beton
- Kondisi saat dilakukan pengecoran
Bahan material yang digunakan untuk membuat adukan beton terdiri atas agregat, fly ash, air dan semen. Penggunaan fly ash sebagai bahan material tambahan.
Baca juga:
Harga U Ditch
Setiap bahan memiliki peran dan karakteristik berbeda untuk menghasilkan adukan beton berkualitas. Maka dari itu, perbandingan bahan material perlu diperhatikan saat dilakukan pembuatan adukan terutama untuk shotcrete dalam konstruksi.
Baca juga:
Harga Pagar Panel Beton
Hal ini dikarenakan karakteristik bahan material sangat mempengaruhi kualitas beton yang dihasilkan.
Bahan semen portland memiliki sifat hidrolis. Maksudnya, bahan ini dapat diaplikasikan dengan mencampurkan air. setelah itu, bahan akan mengalami pengeringan.