Dari berbagai jenis pasir yang digunakan dalam bidang konstruksi bangunan, ada satu jenis pasir yang dapat dikatakan cukup unik. Pasir tersebut adalah pasir silika, atau yang juga dikenal dengan nama pasir kuarsa.
Asal Penamaan Pasir Jenis Silika atau Pasir Kuarsa.
Dilansir dari berbagai sumber informasi, kata Silica merujuk kepada berbagai macam mineral yang didalamnya mengandung komposisi Silikon dan Oksigen. Biasanya, mineral berjenis Silica akan mempunyai embel-embel SiO2 pada penamaan rumus kimianya. Mineral yang sangat terkenal dan melekat dengan istilah Silika adalah mineral Kuarsa.
Dalam pengertian geologi, pasir merupakan nama yang diberikan untuk ukuran segala jenis material sedimenter yang memiliki range sekitar 1/16 atau 0,0625 hingga 2 mm. Ukuran tersebut dikemukakan oleh seorang ahli geologi yang bernama Wentworth. Dengan demikian, ditarik kesimpulan bahwa segala jenis material berukuran 0,0625 hingga 2 mm dikelompokkan dalam material berukuran pasir.
Karena pasir terdiri dari berbagai macam material, bukan tidak mungkin bahwa akan ada dominasi material penyusun yang terdapat dalam satu cadangan pasir. Pasir yang didominasi oleh material berupa mineral berjenis silica disebut dengan Pasir jenis Silica, atau umumnya orang-orang lebih suka menyebutnya dengan istilah pasir kuarsa.
Baca juga: Harga Pagar Panel Beton
Penggunaan Pasir Kuarsa Dalam Bidang Pembangunan
Seperti halnya penggunaan pasir pada bidang pembangunan umumnya, pasir kuarsa juga seringkali digunakan dalam berbagai macam hal seperti misalnya pencampuran semen, campuran beton, Fly Ash, dan lain sebagainya. Akan tetapi, yang membedakan pasir ini dengan pasir lainnya adalah ada beberapa faktor yang patut diperhitungkan sebelum menggunakannya.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan terkait penggunaan pasir Silika adalah ukuran butir, distribusi butir, kekuatan butir, dan bentuk butir. Berbagai faktor tersebut mempengaruhi kualitas pasir secara menyeluruh, lantas berdampak langsung pada penggunaannya.
- Ukuran Butir
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, istilah pasir digunakan oleh Wentworth untuk mendefinisikan ukuran material dari 0,0625 mm hingga 2 mm. Faktanya, semakin kecil ukuran materialnya, semakin mudah material tersebut melekat dan tercampur. Karena itu, ukuran ini kemudian dibagi-bagi lagi menjadi lebih spesifik, tentu saja berdasarkan ukurannya.Istilah pasir sangat kasar digunakan untuk material pasir yang berukuran 1 hingga 2 mm, pasir kasar untuk material berukuran 0,5 hingga 1 mm. Ada pula pasir sedang yang berukuran 0,25 hingga 0,5 mm, pasir halus yang berukuran 0,025 hingga 0,25 mm, dan terakhir yaitu pasir sangat halus yang berukuran 0,0625 hingga 0,025 mm.
- Distribusi Butir
Asal dari pasir mempengaruhi distribusi butir pasir secara menyeluruh. Pasir yang mineral Silica-nya terdistribusi dengan baik secara merata memiliki kecenderungan lebih tahan dan lebih kuat daripada pasir yang mineralnya tidak terdistribusi dengan baik. Pendistribusian mineral pada pasir ini umumnya dipengaruhi oleh tempat dimana pasir tersebut berasal.
- Kekuatan Butir
Sama seperti distribusi butir, kekuatan butir pasir juga dipengaruhi oleh tempat dimana pasir tersebut diambil. Pasir yang diambil dari tempat-tempat dekat gunung api atau daerah vulkanik akan memiliki kekuatan yang berbeda dengan pasir yang diambil dari daerah aliran sungai.
- Bentuk Butir
Material penyusun pasir ada bermacam-macam. Karena itu, perlu diperhatikan jenis bentuk butiran pasir yang akan dipergunakan, apakah cenderung memanjang atau membundar. Bentuk mineral atau material pasir Silica yang memanjang akan mengikat lebih baik karena memiliki bidang kontak yang lebih banyak daripada bentuk mineral atau material pasir yang membundar.
Demikian paparan mengenai pasir silika atau pasir kuarsa ini, semoga menjadi bahan informasi yang bermanfaat bagi para praktisi teknik sipil dan juga kontraktor