Konstruksi

Mengenal Groundsill Jembatan Dan Jenis-Jenisnya

Mengenal Groundsill Jembatan Dan Jenis-Jenisnya

Groundsill menjadi pilihan untuk pelindung dasar sungai yang melindunginya dari degradasi dan merupakan yang efektif digunakan

Groundsill merupakan salah satu istilah penting dalam konstruksi. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sucipto di tahun 2011 menyatakan bahwa peletakan ambang di bagian hilir pilar memiliki tujuan agar sedimen atau penumpukan material yang dibawa oleh arus air dapat ditahan. Hal ini dilakukan agar material yang terbawa air tidak menurun secara signifikan. Hal ini bisa menjadikan konstruksi pada pilar mengalami ketidakstabilan.

Definisi Groundsill

Pengertian groundsil atau ambang adalah sebuah bangunan yang didirikan secara melintang sungai. Hal ini dilakukan agar bagian bawah sungai tidak mengalami penurunan secara berlebihan.

Hal ini dikarenakan jumlah pasokan sedimen mengalami penggerusan dari hulu maupun disebabkan aktivitas penambangan liar. Apabila kegiatan tersebut tidak diatasi maka saat banjir bandang menerjang dengan arus air yang kuat dapat merusak pilar maupun tiang jembatan sehingga menyebabkan kehancuran jembatan.

Kerusakan lebih parah apabila gerusan dasar sungai dan tanggul sungai mengalami kehancuran. Penggerusan di bagian dasar sungai dapat mengakibatkan perubahan arah aliran sungai dari suatu lokasi karena adanya pembangunan pilar jembatan yang ada di tengah sungai. Kondisi tersebut sangat membutuhkan groundsill agar tidak terjadi degradasi di bagian bawah atau dasar sungai.

Jenis-Jenis Groundsill yang Perlu Anda Tahu

Ambang dasar atau dikenal dengan nama groundsill ialah sebuah struktur ambang dengan peletakan melintang pada alur sungai. Hal ini dilakukan karena memiliki tujuan untuk melambatkan arus dan meningkatkan kecepatan pengendapatn di bagian hulu. Sebenarnya, groundsill dibagi menjadi dua jenis berdasarkan Sasrodarsono pada tahun 185. Berikut diantaranya :

  1. Bed Gindle Work atau ambang dasar tipe datar
    Tipe dari jenis ini dimanfaatkan untuk mempertahankan muka dasar sungai tidak mengalami penurunan.
  2. Head Work atau ambang dasar tipe pelimpah
    berkebalikan dengan tipe datar, groundsill ini mempunyai terjunan. Hal ini menyebabkan muka dasar sungai di bagian hulu cenderung mempunyaki ketinggian lebih tinggi dibandingkan muka dasar hilir. Pembuatan ambang jenis ini memiliki maksud agar muka dasar sungai menjadi lebih landai.

Apabila ingin melakukan pembangunan ambang tipe pelimpah maka sebaiknya melakukan perencanaan sesuai dengan kinerja hidrolis. Hal ini dilakukan agar apa yang dirancanakan dapat berfungsi sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal tersebut dapat dibentuk denah penempatan dengan peletakan tegak lurus dari arah sungai.

Jenis-Jenis Groundsill

Jenis ambang yang dimanfaatkan dala proses pembangunan groundsill adalah tegak lurus. Hal ini dikarenakan harganya jauh lebih murah dan ekonomis. Selain itu, pelaksanaannya sangat mudah diterapkan.

Sedangkan tipe diagonal sangat jarang digunakan karena ambangnya menjadi semakin panjang dengan aliran permukaan air memusat di bagian tengah ambang. Harga pengerjaan jenis ambang ini jauh lebih mahal.

Jenis Ambang Berdasarkan Konstruksinya

Jenis ambang berdasarkan konstruksinya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu ambang beton, ambang pasangan batu dan ambang matras. Berikut penjelasan dari tiap-tiap ambang :

  1. Ambang Beton
    Bahan materialnya terbuat dari beton cor dengan kelengkapan hubungan dasar blok beton. Jenis konstruksi ini memiliki keunggulan diantaranya, perawatan dan pemeliharaannya sangat mudah. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penambahan lapisan blok beton dengan cara menimbun lapisan berikutnya. Sehingga lapisan sebelumnya atau yang lama tertimbun lapisan baru. Hal ini dapat berlangsung apabila terjadi proses penurunan bawahan sungai.
  2. Ambang Pasangan Batu
    Biasanya dapat dibuat dari ambang dengan permukaan datar dengan tinggi tekanan lebih kecil. Penggunaan batu-batuan yang dihamparkan dan blok beton biasanya dimanfaatkan untuk pondasi tubuh groundsill.
    Selain itu, bagian permukaannya dilapisai hamparan pasangan batu baik batu kosong maupun batu biasa. Pemilihan batu biasa diperoleh dari sungai yang memiliki arus kuat dan keras.
  3. Ambang matras
    Jenis ambang ini dibuat dari sekumpulan batang dan disusun mencapai elevasi ambang. Jenis dari ambang ini terdiri atas jenis matras ranting, matras kayu dan matras beton.

Baca juga:

Harga Box Culvert

Desain Mercu Ground Sill

Pembuatan desain mercu perlu memikirkan perancangan ketinggian ambang secara tepat. Gambaran tersebut diperlukan agar pelaksanaannya dapat mengatasi atau menghindari penggerusan dibagian hilir pada ambang. Apabila ketinggian terlalu rendah maka dapat dipastikan bahwa fungsinya menjadi tidak vital apalagi jika banjir datang menerjang.

Perlu melakukan perencanaan ketinggian ambang dengan capaian tinggi berkisar 0-2 meter. Hal tersebut disesuaikan dengan kegunaannya untuk mempertahankan kemiringan sungai agar tidak dapat digerus arus air.

Apabila pembangunan ambang terlalu tinggi dapat menimbulkan bahaya piping. Perlu mengakitakannya dengan fungsi, agar desain ambang sesuai dengan kebutuhan dan kuat melakukan penahanan sedimen dan benturan. Biasanya, berbenturan denga batang pohon maupun batuan sedimen.

Fungsi dan Manfaat Groundsill secara Umum

Kebutuhan ambang sangat penting dalam menunjang konstruksi jembatan. Terutama jembatan yang dibawahnya terdpaat aliran sungai. Manfaat sekaligus fungsi dari ambang yaitu, mampu mempertahankan agar loncatan sedimentasi dapat terbentuk.

Manfaat ambang juga diperlukan untuk melakukan kontrol terhadap elevasi dan kemiringan dari bawah atau dasar sungai. Hal yang lebih utama dapat mencegah degradasi sungai dan mempertahankan dasar sungai agar tidak turun terus-menerus.

Groundsill

Bagian-Bagian Groundsill

Sebagai bentuk struktur bangunan, ambang dasar sungai mempunyai beberapa bagian. Setiap bagian struktur memiliki fungsi. Beberapa diantaranya meliputi, Main dam atau tubuh bendungan, Apron Hilir, Apron Depan, Side Wall dan Rip Rap. Berikut penjelasannya :

  1. Main dam
    Bagian utama pada struktur bangunan ambang. Bagian ini perlu melakukan perhitungan dengn sistem hidrolis saat menentukan ketinggian mercu. Hal ini dilakukan agar perubahan gradasi bentukan alur sungai di bagian dasar memiliki kestabilan dan keamanan yang terjamin.
    Apabila desain mercu semakin meninggi maka terjadi penurunan gaya tarikan pada aliran sungai. Apabila dasar sungai memiliki ketinggian terlalu tinggi di hulu maka dapat menyebabkan penggerusan di bagian hilir ambang. Lantai terjun memiliki fungsi secara live dengan energi loncatan air sehingga memiliki tingkat kelandaian khusus.
  2. Apron Hilir
    Bagian dari kolam olah yang memiliki panjang dan ketinggian yang sudah ditentukan berdasarkan nilai ketinggian yang diperoleh muka air hulu. Hal tersebut memiliki fungsi untuk menjaga dasar sungai dari perputaran air secara melingkar yang terjatuh di lantai terjunan.
  3. Apron depan
    Bagian ini terletak di bagian hulu dengan memiliki fungsi untuk mengatasi bahaya pingping.
  4. Side Wall
    Bagian yang paling rentang terhadap bahaya pingping. Cara mengatasinya dengan pemberian tirai. Namun, didarah bertanah keras sangat sulit untuk dilakukan. Bangunan ini memiliki fungsi untuk mengarahkan aliran sungai dan sangat rentang terhadap gerusan air.
  5. Rip rap
    Bagian ini merupakan bagian tambahan di dalam struktur bangunan ambang. Bagian ini memiliki fungsi pelindung dasar sungai dari pengaruh perputaran aliran air. pembuatannya dapat dilakukan dengan bronjongan batu-batuan. Lapisan ini lebih dikenal dengan nama lantai konsolidasi.

Struktur bangunan groundsill sangat penting dalam menunjang konstruksi jembatan. Hal ini dilakukan agar dasar sungai tidak mudah mengalami penurunan. Apabila tidak dilakukan pembangunan ambang dasar. Maka, dikhawatirkan akan mempersingkat umur jembatan yang dibangun.