Material Alam

Manfaat Sisa-Sisa Erupsi Gunung Berapi untuk Kehidupan

Manfaat Sisa-Sisa Erupsi Gunung Berapi untuk Kehidupan

Erupsi adalah salah satu kejadian keluarnya batuan cair atau magma dari perut bumi. Erupsi sendiri dapat dibedakan pada dua klasifikasi antara lain: explosive eruption dan jenis erupsi non letusan.

Jenis erupsi yang yang terjadi ditentukan oleh kuantitas pada kekentalan magma, kandungan gas di dalam magma, pengaruh air tanah, dan kedalaman dapur magma (magma chamber). Kekentalan magma dan kandungan gas dalam magma ditentukan oleh komposisi kimia magma.

GUNUNG BERAPI

Letusan gunung berapi tidak hanya membawa bencana saja bagi wilayah sekitarnya. Akan tetapi juga memberikan manfaat tersendiri. Letusan gunung bisa menghasilkan material alam berupa abu vulkanik, pasir dan juga batuan alam. Karena itulah, manfaat sisa-sisa erupsi sangat besar bagi masyarakat, bahkan bisa mendatangkan nilai ekonomi tersendiri bagi seluruh masyarakatnya.

Salah satu manfaatnya ialah ketersediaan bahan konstruksi yang sangat besar yang disediakan oleh alam. Di sinilah, batu dan pasir diambil dan dikirmkan ke berbagai wilayah di dunia untuk membantu proses konstruksi.

Maka, gunung berapi bukan identik sebagai bencana alam, namun juga dengan kesejahteraan penduduknya. Belum lagi tanah yang menjadi subur akibat abu vulkaniknya. Dalam waktu singkat, lahan-lahan akan menjadi subur kembali dan mengembalikan kehidupan normal masyarakat yang ada di kawasan lereng.

ERUPSI

Ketika erupsi maupun letusan gunung berapi terjadi, banyak orang yang khawatir tentang pencemaran udara. Padahal pada kenyataannya, gunung berapi aktif tidak akan begitu berbahaya bagi atmosfer.

Menurut sebuah studi oleh Organisasi Geologi AS, semua gunung berapi di dunia memancarkan CO2 yang jumlahnya jauh lebih sedikit per tahun jika dibandingkan  CO2  dari knalpot kendaraan, mobil dan industri. Perbandingannya adalah 200 juta CO2 per tahun dibandingkan 24.000 juta yang disebabkan oleh mobil dan industri.

Belum lagi manfaat sisa-sisa erupsi sangat banyak bagi manusia. Bukan hanya tanah yang subur akibat debunya, namun banyak manfaat lainnya, seperti: sebagai pupuk tanah.

Baca informasi kebutuhan beton precast untuk saluran: harga U Ditch Precast

JENIS-JENIS ERUPSI/LETUSAN

  1. Hawaiian
    Ciri khas Erupsi tipe ini memiliki lava pijar yang menyembur seperti air mancur dan diikuti dengan terbentuknya aliran lelehan lava di antara celah-celah gunung. Erupsi jenis ini terjadi secara berkala dalam kurun waktu yang relatif panjang.
    Penamaan erupsi tipe Hawaiian ini terinspirasi dari karakteristik beberapa gunung di kepulauan Hawaii yang memiliki tipe sejinis. Diantaranya adalah Gunung Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea.
  2. Vulkanian
    Letusan jenis ini merupakan tipe erupsi yang memiliki dampak kerusakan yang cukup besar. Karakteristik erupsi tipe ini adalah tekanan gas yang besar, akibat terjadinya sumbatan di saluran vulkanik dalam kubah magma yang memicu lontaran material vulkanik dari dalam gunung, biasanya erupsi tipe ini disertai dengan suara dentuman yang cukup keras.
    Erupsi ini terinspirasi dari kisah letusan Gunung Vulcano yang memporak-porandakan Pulau Vulcano di sebelah utara Italia pada tahun 1888-1890.
  3. Plinian
    Letusan gunung berapi yang paling berbahaya dari semua jenis yang ada adalah letusan tipe Plinian. Letusan memiliki daya rusak yang sangat dasyat, bahkan dapat melenyapkan seluruh badan gunung seperti yang terjadi pada Gunung Krakatau (1883) dan Gunung St. Helen (1980).
    Akibat sejumlah besar energi yang dilepaskan maka material yang dikeluarkannya pun dapat terlepar sejauh hingga 50 km. Selain itu, letusan tipe ini juga memiliki ciri khusus, yaitu terbentuknya kolom erupsi yang berbentuk menyerupai jamur atau kembang kol (mirip dengan ledakan nuklir).
  4. Surtseyan
    Erupsi Surtseyan adalah sejenis erupsi hidromagmatik, di mana magma berinteraksi dengan air hingga menimbulkan sebuah reaksi eksplosif. Dalam kebanyakan kasus, letusan bertipe Surtseyan terjadi pada gunung berapi yang berada di bawah laut, yang tipe erupsinya mirip dengan Strombolian. Bedanya, surtseyan memiliki skala yang lebih eksplosif, akibat dari pertemuan antara magma dengan air secara langsung yang dapat memecah permukaan air.
    Contoh letusan bertipe Surtseyan yang sering dirujuk adalah letusan Gunung api bawah laut Surtsey di lepas pantai selatan Islandia yang meletus pada tahun 1963 dan 1965.
    (sumber: mediaindonesia.com di laman: https://mediaindonesia.com/read/detail/303637-tipe-tipe-letusan-gunung-berapi

GUNUNG BERAPI DI INDONESIA

Daerah atau kawasan gunung berapi memang terkenal dengan kesuburannya. Hal ini karena ketika mengalami erupsi, gunung berapi mengeluarkan abu vulkanik. Abu inilah yang dapat menjadi bahan yang menguntungkan yang dapat dimanfaatkan  sebagai substrat dalam pertanian.

Abu vulkanik memberikan nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan. Sedangkan untuk komponen utamanya adalah kaca vulkanik. Seperti semua mineral, mengandung unsur-unsur kimia, terutama silikon, aluminium, zat besi, magnesium, kalsium, natrium dan kalium, beberapa di antaranya adalah nutrisi yang baik untuk tanaman.

Baca tentang penawaran produk beton pada tautan harga beton cor tiga roda

Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki banyak sekali gunung berapi yang masuk aktif maupun yang tidak aktif. Gunung api ini letaknya di darat dan di laut, dari barat hingga ke timur Sumatera, pulau Jawa hingga pulau Banda.

Wilayah-wilayah di sekitar gunung berapi terkenal akan keindahan alamnya. Hal ini pula yang menjadi magnet bagi banyak orang untuk mengunjungi wilayah sekitar gunung berapi. Bukan itu saja, udara sejuk juga menjadi suguhan bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya. Meskipun demikian, pemandangan akan berbeda saat gunung ini meletus hingga menimbulkan bencana akibat erupsi maupu letusannya.

Bukan hanya harta, namun ada pula korban jiwa yang melayang akibat bencana ini. setelah erupsi terjadi, sebenarnya bagi alam sendiri, ada banyak manfaat sisa-sisa erupsi. Manfaatnya sangat besar bagi alam maupun manusia.

Pratinjau(buka di tab baru)

Sisa-Sisa Erupsi

Erupsi maupun letusan gunung api akan menghasilkan material-material, diantaranya:

  1. Lava
    Apa itu lava? Lava adalah larutan silica pijar. Larutan ini mengalir keluar dari dalam bumi lewat kawah-kawah gunung. Bisa pula keluar melalui celah patahan yang membentuk sepertik sungai. Setelah itu, lava akan terhenti dan membeku meembentuk batuan. Manfaat sisa-sisa erupsi inilah yang dimanfaatkan warga untuk segala keperluan seperti konstruksi.
  2. Pasir vulkanik
    Pasir vulkanik disebut pula dengan istilah jatuhan piroklastik. Material ini disemburkan melalui udara oleh gunung berapi. Pasir yang jatuh berukuran halus dan bisa mencapai jarak hingga ribuan kilometer dari pusat letusan.
  3. Lumpur
    Suatu gunung berapi bisa mengeluarkan material berupa lumpur. Hal ini terjadi jika terdapat danau pada kawah. Akibatnya saat letusan, terjadi hujan lumpur di kawasan tersebut.

Manfaat Sisa-Sisa Erupsi untuk Manusia

Dari keluaran seluruh material tersebut, kawasan gunung berapi memperoleh manfaat tersendiri. Salah satunya ialah banyak manfaat sisa-sisa erupsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, diantaranya:

  1. Hutan industri
    Abu vulkanik membuat tanah subur. Lahan inilah yang dimanfaatkan sebagai sumber daya hutan industri. Bisa pula dipakai untuk perkebunan tanaman keras. Selanjutnya, kawasan ini menjadi lahan strategis untuk menghasilkan bahan hasil bumi.
  2. Bahan galian
    Manfaat sisa-sisa erupsi lainnya adalah berupa tersedianya  batu galian dan mineral. Material inilah yang digunakan manusia sebagai bahan bangunan modern masa kini.
  3. Sumber panas bumi
    Sumber panas bumi di kawasan gunung berapi bisa menyumbangkan manfaat yang sangat besar, khususnya bagi penyediaan energi listrik. Energi panas bumi yang ada bisa diubah menjadi energi listrik yang murah dan ramah lingkungan. Hal ini dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga maupun untuk pariwisata.

Itulah beberapa manfaat sisa-sisa erupsi yang bisa digunakan manusia. Selain hal tersebut, selayaknya sebuah bencana, erupsi dan letusan gunung berapi juga menyajikan berbagai permasalahan dalam masyarakat sekitar gunung berapi.

Dampak Negatif dari Gunung Berapi dan Erupsi

Yang pertama adalah korban jiwa. Dalam sebuah bencana, sangat wajar bila ada korban jiwa. Termasuk saat erupsi dan letusan gunung berapi. Ternak pun banyak yang mati karena tak bisa diselamatkan.

Yang kedua adalah rusaknya ribuan hektar kebun dan sawah milik warga akibat erupsi. Wilayah yang bisa berdampak bahaya ini ialah di kawasan puncak, lalu di kawasan sekitar kawah, dengan jangkauan puluhan kilometer.

Yang ketiga, letusan bisa menyebabkan kandungan air di sungai sebagai sumber air minum dan kebutuhan hidup menjadi sangat asam hingga tidak baik bagi kesehatan. Akibatnya, gigi mudah patah.

Melihat beberapa dampak negative dari erupsi dan letusan gunung berapi di atas, maka bagi yang tinggal di sekitar wilayah ini, perlu berhati-hati dan waspada. Pemerintah sudah membuat sebuah konsep penanganan bencana khusus di kawasan gunung berapi.

Pertama, membuat konstruksi berupa saluran-saluran air dari puncak menuju bawah. Tujuannya ialah mengurangi air yang ditumpahkan saat gunung meletus.

Kedua, penataan ruang. Sebisa mungkin tidak ada pemukiman di sekitar daerah rawan bencana gunung berapi.

Pada dasarnya, letusan atau erupsi gunung berapi memang berbahaya yang mau tidak mau akan terjadi karena faktor alam. Untuk mengurangi terjadinya korban jiwa, maka masyarakat harus mendukung program pemerintah dalam pencegahan dan penaganggulangan bencana.

Dengan masyarakat bisa kembali ke kawasan pemukiman mereka untuk memulai kehidupan yang baru. Meskipun tanah dan kebun rusak, namun dalam beberapa tahun kemudian, keadaan tanah bisa kembali lebih subur dari sebelumnya.

Baca juga: Harga Box Culvert

Manusia hendaknya bisa mengambil manfaat sisa-sisa erupsi untuk kebutuhan hidupnya. Karena dibalik bencana yang terjadi, ada manfaat besar yang alam sediakan untuk manusia. Pemanfaatan material letusan seperti pasir dan batu adalah salah satunya.

Bencana memang tidak bisa dihindari, namun kita bisa memanfaatkan limpahan alam yang luar biasa untuk mendukung kehidupan manusia, khususnya yang bermukim di kawasan gunung berapi.