Macam-macam Jenis Floor Hardener dan Fungsinya
Floor Hardener adalah material yang ditaburkan pada beton basah dengan ukuran dan spesifikasi bertingkat untuk memberikan kekerasan lebih pada lantai beton. Floor Hardener bisa menjadi campuran semen dan batu, tanpa memengaruhi komposisi bahan kimia yang terkandung dalam semen. Floor Hardener bisa juga disebut sebagai pengeras lantai.
Floor Hardener banyak diaplikasikan dalam berbagai pekerjaan seperti di proyek jalan beton, parkiran, lantai gudang pabrik, bengkel lokomotif, pelabuhan. Landas pacu pesawat, tempat industri alat berat dan lain-lain yang membutuhkan jalan keras karena dilewati beban tinggi. Pekerjaan menggunakan fllor hardener termasuk dalam pekerjaan proyek kontruksi.
Jenis Floor Hardener
Jenis Floor Hardener ada dua, yaitu dalam bentuk powder ataupun bubuk dan cair. Jika harus memilih, maka keduanya memiliki fungsi masing-masing. Umumnya,
- Floor Hardener Bubuk
Dipakai untuk pengaplikasian pertama kali sebuah pekerjaan lantai beton. - Floor Hardener Cair
Digunakan untuk melapisi lapisan beton mengelupas yang telah ada floor hardener sebelumnya
Tidak perlu khawatir dengan dua jenis floor hardener di atas. Asalkan prosedur pemasangannya benar, maka floor hardener akan terpasang dengan baik dan lantai menjadi keras.
Sebaiknya anda lebih memilih akan menggunakan bahan natural ataupun bahan berwarna. Bahan natural adalah bahan yang menyerupai beton atau semen, sednagkan bahan berwarna memiliki warna seperti merah, hijau dan biru.
Material floor hardener memiliki harga bermacam-macam. Pada umumnya, anda sudah mendapatkan estimasi harga berserta cara memasangnya. Berikut contoh estimasi harganya
- Pengecoran lantai ada di kisaran harga Rp 18 ribu per meter kubiknya hingga Rp 55 ribu.
- Pengecoran untuk garis jalan ada di kisaran harga Rp 20 ribu per meter kubiknya.
- Untuk Proses finish trowel ada di kisaran Rp 15 ribu per meter kubiknya.
- Untuk proses finish trowel warna ada di kisaran Rp 18 ribu per meter kubiknya.
Baca juga: Harga Beton Precast
Kegunaan Floor Hardener
Fungsi utama Floor Hardener adalah untuk mengeraskan dan melicinkan lantai beton. Adapun floor hardener terdiri dari berbagai campuran yang menyusunnya taitu pasir, grading, semen, silica, pigmen dan lain-lain. Pengaplikasian Floor Hardener dalam sebuah permukaan disesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang ada di tempat tersebut.
Misalnya untuk kebutuhan lalu lintas kecil (lantai gudang atau garasi), maka konsumsi floor gardener sebanyak 3 kg/m2, untuk kebutuhan lalu lintas sedang (misal area parkir atau area pabrik), maka takaran yang dipakai adalah 5 kg/m2. Sedangkan untuk kebutuhan lalu lintas tinggi (misal lantai area industry alat berat), maka digunakan konsumsi 7 kg/m2.
Baca Juga: Jasa Floor Hardener
Floor hardener tentunya merupakan produk yang diproduksi di pabrikan khusus, beriktu ini beberapa merek floor hardener yang biasa dan umum digunakan pada kebutuhan finishing beton.
Merek Floor Hardener
- DryMix
- Faricon
- Sika
- Fosroc
- BASF
- Ultrachem
- Dll
Baca juga: Harga U Ditch
Kebutuhan untuk beton irigasi
Cara Pengerjaan Floor Hardener
Pemasangan Floor Hardener tidak bisa sembarangan. Ada beberapa prosedur yang bisa anda diikuti seperti di bawah ini. Terlebih proses pemasangan floor hardener memakan waktu 5 hingga 7 hari. Lama proses pemasangan juga trgantung dengan cuaca, luas area lantai beton dan kondisi beton itu sendiri.
- Siapkanlah permukaan lantai yang akan dipasang Floor Hardener. Buat pelat beton dengan tebal minmal 15 cm,
- Pengecoran lantai sebaiknya dilakukan setelah dilakukan proses untukn mendapatkan permukaan serata mungkin.
- Kemudian tuang beton tersebut.
- Ratakan beton, bisa menggunakan bantuan batang besi yang lurus. Lalu haluskan permukaan lantai dengan trowel.
- Pastikan terlebih dulu lapisan permukaan, sebelum dituangi floor hardener.
- Taburkan bubuk floor gardener sesuai takaran yang telah diukur sebelumnya. Penaburan pertama biasanya adalah 2/3 dari ukuran yang ditentukan. Kemudian penaburan kedua 1/3 sisa yang belum dituangkan, untuk dituangkan.
- Tunggulah beberapa saat hingga floor hardener memadat.
- Kemudian lakukan penghalusan awal menggunakan baling logam yang berputar secara halus.
- Sebagai proses akhir, penghalusan dilakukan dengan putraran yang lebih cepat.
- Setelah lantai selesai dikerjakan, sekitar 2 ingga 3 jam lantai dapat dicuring compound untuk mencegah penguapan air beton. Hal ini dikarenakan curing akan membentuk film menutup pori beton. Lantai yang sudah di-floor hardener, tidak boleh terkena air selama 48 jam dan sebaiknya tidak dilewati selama satu minggu. Pada tempat terbuka, biasanya akan ditutup oleh jarung goni basah agar tidak retak.
Demikian informasi mengenai jenis floor hardener berikut kegunaannya, semoga bermanfaat