Kegunaan dan Karakteristik Batu Limestone
Batu limestone yang memiliki banyak fungsi mulai dari konstruksi dan juga industri lain yang banyak dipakai saat ini, khususnya dalam perkerasan jalan yang berfungsi sebagai pengganti agregat.
Batu limestone adalah jenis batu kapur, batuan ini merupakan sedimen yang terdiri dari calcite atau kalsium carbonate. Terbentuknya batuan ini akibat presipitasi air laut karena proses biokimia. Penambangan batu kapus bisa ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu fungsinya ialah untuk material konstruksi.
Batu Limestone Untuk Berbagai Bidang
Batu limestone atau batu kapur mengandung sebagian besar mineral kalium karbonat. Totalnya bisa mencapai 95% yang diubah menjadi oksida dengan kalsinasi. Dengan cara ini maka limestone lebih mudah dimurnikan untuk memperoleh kalsiumnya. Karenanya, batu kapur bukan hanya dipakai untuk konstruksi namun juga untuk bidang lainnya.
Pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya membutuhkan material yang berkualitas dan beragam. Dengan adanya batu kapur yang kaya di Indonesia, maka segala proses penyediaan material juga lebih mudah.
Baca juga: Harga Paving Block
Karakteristik Batu Kapur (limestone)
- Warna putih, putih kecoklatan, dan ada yang putih keabuan
- Memiliki bidang belahan yang tidak teratur
- Tingkat kekerasan 2,7 sampai 3,4 skala mohs
- Berat jenis batu kapur 2,387 Ton/ meter kubik
- Sifat batuan ini keras dan ada yang yang berongga.
Dengan sifatnya ini, maka batu kapur atau batu limestone dipakai dalam banyak bidang, seperti :
- Bahan bangunan untuk pengerjaan jalan
- Konstruksi bendungan atau dam
- Bahan pembuatan semen Portland dan semen alam.
- Pada industri keramik dan kaca
- Penjernih air
- Sebagai fiux pada industri logam
Batu Limestone Untuk Konstruksi Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi yang dimanfaatkan semua orang. Dalam hal ini, pengadaan material yang baik akan mempengaruhi kualitas jalan. Dengan material yang kurang baik, maka jalan akan rentan mengalami kerusakan. Salah satunya ialah karena lapis pondasi bawah atau subbase course tidak sempurna. Beberapa faktor yang turut mempengaruhi ialah :
- Tanah dasar tidak stabil
- Pemilihan material konstruksi perkerasan yang tidak baik
- Proses pemadatan serta perkerasan jalan yang tidak sempurna.
Sebagai material perkerasan jalan, batu limestone sudah banyak dipakai. Khususnya untuk bahan stabilisasi atau stabilizing tanah dasar. Sejak jaman dulu material dari alam ini sudah banyak dipakai. Selain itu juga batu kapur ini juga banyak diaplikasikan untuk urugan, pondasi, dan campuran pembuatan semen Portland.
Baca juga: Harga Ready Mix
Urugan Batu Limestone
Khusus untuk urugan, batu kapur dimanfaatkan karena batu ini memiliki daya dukung yang baik. Sementara untuk pondasi, batu kapur dipilih lantaran harganya lebih murah dibanding agregat lainnya.
Batu kapur juga memiliki potensi untuk dipakai sebagai material perkerasan jalan baik untuk lapisan pondasi bawah, lapisan pondasi atas, dan lapisan campuran perkerasan jalan pada umumnya.
Perlu diketahui juga bahwa lapisan perkerasan jalan ialah lapisan yang berada di atas tanah dasar atau subgrade dimana bagian ini mengalami pemadatan untuk mendukung lalu lintas. Dengan lapisan yang baik maka tanah dasar tidak akan menerima kelebihan beban yang diijinkan.
Baca juga: Harga Pagar Panel Beton
Dengan pemlihan material pelapisan perkerasan jalan ini, maka akan dicapai kekuatan tertentu untuk mendukung beban lalu lintas. Akhirnya, beban roda-roda bisa menyebar. Karena fungsinya yang krusial, maka agregat untuk perkerasan termasuk batu limestone ini memiliki syarat-syarat tertentu.
Salah satu syarat tersebut ialah terbebas dari benda-benda organik dan bebas dari lempung. Karena jika tidak bersih, maka perkerasan tak akan sempurna dan aspal tak akan melekat baik pada agregat. Di sinilah batu limestone atau batu kapur memiliki peran penting untuk perkerasan jalan yang lebih baik untuk menghindari kerusakan jalan.