Jenis dan Kelas Beton Berdasarkan Material Penyusun
Pada bidang pekerjaan konstruksi beton memiliki beragam jenis beradasarkan mutu dan kelas. Selain itu, bahan material pada beton dapat mempengaruhi kualitas
Maka dalam hal ini di sini kami coba uraikan mengenai apa saja jenis beton berdasarkan bahan penyusun dan kelasnya
Jenis beton sangat beragam yang bisa didasarkan pada mutunya. Beton sendiri merupakan bagian penting dari konstruksi yang bisa dibuat secara manual maupun menggunakan mesin di pabrik beton.
Baca juga:
Pengertian Ready Mix
Jenis Beton yang Perlu Anda Tahu
Jenis beton menurut Mulyono pada tahun 2004 dibedakan menjadi 2 kelompok didasarkan atas kelas dan mutu beton. Sedangkan, pembagian kelas dan mutu beton dibedakan lagi menjadi 3 kelas sebagai berikut :
Beton kelas I
Beton ini digunakan untuk pekerjaan bersifat non struktural. Pelaksanaan maupun perakitannya tidak memerlukan keahlian spesifik. Pengawasan kualitas hanya terbatas pada pengawasan secara ringan pada kualitas bahan.
Sedangkan, kualitas pada kekuatan tekan tidak diperlukan pemeriksaan. Kualitas kelas I dapat dinyatakan sebagai B0.
Beton kelas II
Mutu standar pada kelas beton ini terbagi atas B1, K125, K175 dan K225. Pengawasan pada mutu K125 dan K175 perlu pemeriksaan kekuatan tekan secara terus-menerus dari hasil pengujian dan pemeriksaan benda uji. Hal ini berbeda dengan kualitas B1, pengawasan kualitas hanya terbatas pada pemeriksaan terhadap kualitas bahan.
Baca juga:
Slump Beton
Beton Kelas III
Beton ini digunakan untuk pekerjaan struktural yang memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan K225. Proses pelaksanaan dan perakitan dilakukan dengan keterampilan khusus. Selain itu, perlu dilaukan pengawasan oleh tenaga ahli.
Baca juga:
Beton K225
Maka dari itu, pembuatan beton kelas III perlu dibuat di dalam laboratorium dengan menggunakan alat lengkap. Proses pengerjaan juga memerlukan tenaga ahli yang mampu mengawasi kualitas beton secara konsisten.
Baca juga:
Perbedaan Wet Mix dan Dry Mix
Pembagian Beton Berdasarkan Jenisnya
Penggunaan beton di bidang konstruksi memiliki banyak fungsi untuk mempertahankan ketahanan bangunan.beton memiliki bahan material yang dapat mempengaruhi kualitas beton. Penggunaan beton juga sangat beragam sehingga dapat dibedakan beberapa jenisnya berikut ini:
Beton ringan
Beton ini merupakan jenis beton yang memiliki berat paling ringan apabila dibandingkan dengan beton biasa. Penggunaan agregat yang dibutuhkan untuk menghasilkan beton ringan juga agregat jenis ringan.
Agregat yang digunakan dalam pembuatan beton meliputi, lempung slates, pembakaran shale, residu slag, residu batu bara dan bahan hasil pembakaran vulkanik.
Ukuran berat dari agregat yang dugunakan berkisar 800 hingga 1800 kg/m3. Apabila ukuran berat agregat didasarkan atas penggunaan struktur berkisar 1400 kg/3.
Sedangkan berdasarkan SNI 08-1991-03 maka kekuatan tekan yang diperlukan sekitar 28 hari dengan kekuatan 8,89 Mpa-17,24 Mpa.
Baca juga:
Beton Bertulang
Beton normal
Beton ini memakai bahan material berupa agregat pasir dan split. Agregat pasir digunakan sebagai agregat halus. Sedangkan, split dijadikan sebagai agregat kasar. Hal ini membuatnya memiliki berat jenis antara 2200 kg/m3-2400 kg/m3. Ukuran kuat tekannya mencapau 15-40 Mpa.
Beton berat
Penggunaan bahan material yang digunakan berasal dari agregat yang memiliki ukuran berat isian lebih besar dibandingkan ukuran beton normal atau lebih dari ukuran 2400 kg/m3.
Beton dengan jenis ini dapat dihasilkan dari penggunaan agregat yang memiliki berat jenis lebih besar dibandingkan berat normal.
Baca juga:
Harga U Ditch
Beton Massa
Beton jenis ini dapat digunakan untuk pengerjaan beton yang lebih besar dan masif. Beberapa pengaplikasiannya dilakukan pada proses pembangunan bendungan, pondasi, jembatan maupun kanal.
Beton Ferro cement
Bahan gabungan yang dihasilkan dari pemberian tulangan dengan bentuk mirip seperti kawat baja yang dianyam. Hal ini dilakukan untuk memberikan kekuatan daktil dan tarukan pada mortar semen.
Beton serat
Beton ini merupakan bahan komposit berasal dari kombinasi antara beton dengan bahan-baha lainnya menyerupai serat. Fungsi dari penggunaan serat dapat mencegah keretakan pada beton. Hal ini dapat membuat beton menjadi lebih daktil dibandingkan beton biasa.
Bahan Penyusun sebagai Penentu Jenis Beton
Penggunaan bahan material pada betin dapat mempengaruhi karakteristik fisiknya. Selain itu, dapat menyebabkan perubahan sifat dan kekuatan beton yang sesuai untuk konstruksi. Berikut beberapa bahan material penyusun beton yang mempengaruhi kualitas beton:
Semen Portland
Semen ini memiliki karakteristik berupa bubuk halus yang didapatkan dari serangkaian proses penggilingan klinker. Penggilingan tersebut diperoleh dari proses pembakaran kombinasi bahan yang baik dan merata antara kapur dengan bahan-bahan pilihan.
Bahan tersebut meliputi, silika, oxida besi dan aluminia. Selain itu, terdapat tambahan berupa batu gips. Penggunaan bubuk semen ini dilakukan dengan cara dicampurkan dengan air dan mengeras apabila kering. Penggunaan bahan biasa dipakai sebagai pengikat hidrolis.
Baca juga:
Harga Pagar Panel Beton
Air
Air memiliki peran penting dalam proses pembuatan beton. Penggunaan air dapat mempengaruhi kuat tekan beton. Apabila terjadi kelebihan air maka beton berubah bleeding. Hal ini dapat mengurangi kelekatan lapisan beton dan membuatnya menjadi tidak kuat.
Air dapat mempengarui sifat beton diantaranya, workability, besar kecilnya nilai susut, proses reaksi dengan semen hingga dihasilkan kekuatan dalam kurun beberapa waktu. Serta perwatan keras untuk jaminan pengerasan terbaik.
Agregat
Jenis beton juga dipengaruhi oleh agregat yang digunakan. Agregat merupakan butiran mineral baik yang dihasilkan oleh batuan alam maupun hasil pemecahan batuan dari mesin. Penggunaan agregat sebagai salah satu pengisi beton. Agregat beton mampu mengisi sekitar 60 hingga 80% volume beton.