Inilah Proses Membuat Benda Uji Kubus dan Silinder
Pada materi ini tim teknik sipil kami akan mengulas mengenai apa saja ketentuan dan proses membuat nenda uji kubus dan silinder
Pengujian kualitas beton dilakukan dengan membuat benda uji kubus dan silinder untuk mengetahui kuat tekan pada beton.
Ukuran benda uji kubus yang disyaratkan memiliki ukuran 15cmx15cmx15cm.
Membuat benda uji kubus dan silinder untuk mengetahui pengujian kuat tekan beton yang berguna dalam pelaksaan konstruksi.
Sedangkan dimensi untuk silinder memiliki ukuran 15 cmx30cm. Namun, kebutuhan benda uji di lokasi pengerjaan seringkali tidak sesuai.
Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan benda uji silinder. Penggunaan benda uji kubus sebagai langkah alternatif untuk melakukan pengujian kualitas beton yang dikerjakan.
Sebelum pada materi utama mengenai jenis benda ujid dalam beton ini, bagi anda yang belum tahu apa itu beton cor, anda dapat meninjau mengenai pengertian beton ready mix
Ketentuan Membuat Benda Uji Kubus dan Silinder
Penggunaan benda uji kubus sudah mulai dikenal pada tahun 1955. Namun, pemakaian benda uji ini masih sangat terbatas.
Pengaplikasian benda uji kubus biasa digunakan pada proyek lingkup pekerjaan umum. Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai pengukur kuat tekan beton untuk struktur pada bangunan.
Baca juga:
Beton Bertulang
Sedangkan benda uji silinder dimanfaatkan sebagai pengukur kuat tekan beton dengan satuan MPa.
Baca juga:
Perbedaan Mutu Beton K dan FC
Pembuatan benda ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi dalam penggunaan bahan material baru serta masalah lingkungan sekitar dan alam.
Berdasarkan peraturan SNI 03-1974-1990, terdapat beberapa aturan khusus yang wajib diikuti. Aturan tersebut meliputi :
- Benda uji berbentuk kubus harus memiliki ukuran 15x15x15 cm. Setiap cetakan kubus dilakukan pengisian adukan sebanyak 2 lapis. Tiap lapisan dilakukan pemadatan dengan cara ditusuk sebanyak 32 kali.
- Pengecekan kuat tekan beton dapat dilakukan dalam selang waktu 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Hasil pemeriksaan dapat dihasilkan dari nilai rata-rata dari ukuran minimum 2 buah benda uji.
- Apabila bend uji ditujukan untuk perencanaan campuran beton. Proses pengadukan dapat menggunakan tangan atau manual. pengisian bak pengaduk memiliki ukuran maksimum 7 liter. Proses pengadukan tidak boleh dicampuri dengan campuran beton untuk slump.
Perencanaan pembuatan benda uji dapat didasarkan atas aturan perencanaan mix beton sesuai SNI 03-2834-2000.
Proses pembuatan sesuai dengan rencana membuat campuran beton normal. Cara pengujian dilakukan dengan melakukan penimbangan pada benda uji.
Namun, sebelum ditimbang benda uji perlu perendaman hingga mencapai ukur yang sudah disyaratkan.
Setelah itu, benda uji dapat dilakukan pengujian dengan meletakkannya pada mesin penekan.
Benda uji yang ditekan dilakukan penambahan besaran gaya tetap hingga benda uji retak dan pecah. Saat hancur perlu mencatat besaran gaya tekan maksimal pada benda uji.
Baca juga:
Harga Pagar Panel Beton
Kriteria Benda Uji yang Diperlukan
Pembuatan benda uji perlu memenuhi beberapa kriteria untuk dijadikan sebagai acuan kuat tekan beton yang akan diaplikasikan.
Benda uji kuat tekan dan benda uji kuat lentur memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya meliputi :
Benda Uji Kuat Tekan
Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan posisi pencetakan secara vertikal. Ukuran standar yang digunakan biasanya 150 mmx300 mm. Selain itu, terdapat ukuran dimensi lain 152 mmx305 mm.
Apabila ukuran maksimal kadar agregat tidak melebihi 50 mm. Sedngkan agregat yang kasar memiliki ukuran lebih dari 50 mm.
Maka terdapat persyaratan spesifikasi diameter benda yang akan dilakukan pengujian harus memiliki ukuran maksimal 3 kai agregat kasar.
Baca juga:
Harga U Ditch
Benda Uji Kuat Lentur
Penggunaan benda uji kuat lentur biasa menggunakan bentuk balok. Ukuran standar memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi 150 mm.
Hal ini dapat digunakan apabila ukuran agregat tidak lebih dari 50 mm. Apabila ukuran agregat lebih dari 50 mm.
Maka ukuran lebar dan tinggi benda yang diuji memiliki ukuran 3 kali ukuran maksimum agregat.
Proses Membuat Benda Uji Kubus dan Silinder
Proses pelaksanaan pembuatan benda uji diharuskan memenuhi beberapa syarat. Persyaratan tersebut meliputi proses penuangan dan pemadatan.
Penuangan lapisan adukan pada cetakan perlu dilakukan secara bertahap. Penuangan akhir diaharuskan tidak boleh lebih dari 6 mm.
Selain itu, proses pemadatan dapat dilakukan dengan penusukan jika slump lebih besar dari 75 mm.
Pemadatan dapat dilakukan dengan cara penusukan dan penggetaran apabila nilai slump berkisar antara 25-75 mm.
Sedangkan, nilai slump kurang dari 25 mm dapat dilakukan dengan cara penggetaran.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemadatan dengan cara penggetaran.
Jangan sampai mengenai bagian dasar maupun sisi pada cetakan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan benda uji sesuai syarat pengujian kuat tekan beton.