Daerah Rawan Banjir di Indonesia, Utamanya Jakarta
Daerah-Daerah Rawan Banjir di Indonesia, Jakarta Salah Satunya
Banjir sudah menjadi istilah yang sangat akrab bagi orang Indonesia. Kini sudah banyak daerah-daerah rawan banjir di Indonesia yang belum menemukan solusi praktis untuk menanggulangi masalah tersebut. Padahal, Indonesia sebagai negara tropis, pada iklim penghujan, curahnya bisa sangat tinggi.
Dan untuk beberapa tempat sudah menjadi langganan banjir, seakan sudah menjadi hal yang biasa terjadi setiap tahunnya. Tentunya hal ini sangat menggangu bagi laju kehidupan, perkonomian dan lain-lain.
Jakarta, sebagai ibukota negara Indonesia sendiri menjadi salah satu langganan banjir setiap musim penghujan datang. Hal ini sudah berlangsung puluhan tahun. Carut marutnya sistem drainase di kota ini dan juga tata kota yang kurang baik membuat banjir selalu datang tanpa diundang.
Daerah-Daerah Rawan Banjir di Indonesia
Untuk Jakarta sendiri, ada beberapa titik rawan banjir yang harus menjadi perhatian. Keempat wilayah ini lokasinya dekat dengan kali ciliwung sebagai kontributor terbesar dari banjir Jakarta. Daerah-daerah rawan banjir di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta ialah:
- Kampung Pulo
- Kalibata
- Rawajati
- Cipulir
Karena berada di perkotaan, masalah banjir bisa diatasi dengan perbaikan gorong-gorong dan juga saluran air. Dengan demikian, maka bisa mengurangi resiko banjir karena air mengalir dengan lancar tanpa tersumbat.
Baca juga informasi penawaran salah satu solusi untuk penanggulanan banjir di tautan penawaran harga pipa beton bertulang
Resiko banjir di Jakarta sendiri semakin meningkat khususnya untuk wilayah yang berada di sepanjang kali ciliwung. Sampah dan juga mampetnya saluran air bisa menjadi salah satu penyebab banjir.
Bukan hanya itu, normalisasi sungai juga bisa menjadi solusi mengatasi hal ini. Setidaknya ada beberapa sungai yang perlu tahap normalisasi, yaitu: Sungai Ciliwung, Kali Pasanggrahan, Kali Angke, dan Sungai Sunter.
Hujan lebat juga bukan hanya meningkatkan resiko banjir, namun juga meningkatkan kemungkinan terjadi tanah longsor. Maka dari itulah, penting untuk meningkatkan kewaspadaan warga. Resiko ini menjadi lebih besar saat puncak hujan tinggi, di bulan Desember hingga Februari.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyatakan bahwa setidaknya 60 juta warga tinggal daerah-daerah rawan banjir di Indonesia. Setidaknya ada di daerah rawan 40 juta di daerah rawan longsor dan empat juta di daerah rawan tsunami.
Maka dari itulah, sistem peringatan dini hingga penyiapan dana darurat sudah disiapkan oleh pemerintah. Hal ini sebagai langkah penanganan banjir, namun bukan pencegahannya.
Inilah Daerah-daerah Rawan Banjir di Indonesia Lebih Lengkapnya
Selain wilayah ibukota Jakarta, masih banyak daerah-daerah rawan banjir di Indonesia yang perlu diwaspadai. Khususnya pada puncak curah hujan tinggi.
Beberapa daerah tersebut akan dipaparkan di bawah :
- Kota Bekasi, Jawa Barat
Banjir di perkotaan di Indonesia sudah sangat lumrah, termasuk di kota Bekasi. Perbaikan gorong-gorong atau pembuatan saluran air sepertinya memang perlu dilakukan untuk mengurangi tingginya tingkat resiko banjir di Bekasi dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Kota ini adalah salah daerah-daerah rawan banjir di Indonesia. Wilayah yang berdampak totalnya 15 kecamatan. - Kota Bitung, Sulawesi Utara
Bukan hanya di daerah Jawa. Bahkan di wilayah Sulawesi pun juga bisa berdampak banjir. Faktor alam menjadi salah satu penyebab terbesarnya. Pada tahun 2017, di wilayah ini ada 2 kecamatan yang kena dampak banjir dengan kedalaman yang mencapai 1,2 meter. Banjir ini membuat lebih dari 4 ribu warga mengungsi. - Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Banten
Daerah-daerah rawan banjir di Indonesia didominasi oleh wilayah pulau Jawa. Salah satuny ada di Pandeglang, Banten. Di wilayah ini, ada 27 kecamatan yang mengalami banjir di tahun 2017 lalu dengan banjir setinggi 2 meter. Akibatnya ratusan orang mengungsi. - Bangka Barat, Belitung
Meskipun bukan langganan banjir, namun daerah ini memang perlu diwaspadai sebagai daerah rawan banjir. Apalagi untuk wilayah perbukitan, maka banjir disertai longsor menjadi ancaman yang serius. Di Bangka Barat sendiri pada tahun 2017 ada 2 kelurahan yang mengalami banjir setinggi 2 meter. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun banjir ini sangat meresahkan karena melumpuhkan gerak sosial dan ekonomi warganya. - Sukabumi, Jawa Barat
Masih di pulau Jawa, Sukabumi adalah salah satu dari daerah-daerah rawan banjir di Indonesia. Meskipun tak separah yang terjadi di ibukota, di tahun 2017 lalu sempat ada bencana banjir di satu kecamatan di Sukabumi. - Garut dan Bandung, Jawa barat
Jawa Barat memang salah satu wilayah yang rawan banjir, khususnya bagi wilayah yang dekat dengan sungai besar. Salah satunya sungai Cimanuk yang rawan meluap saat curah hujan tinggi. - Bukit Barisan, Aceh hingga Lampung
Bukan hanya banjir, namun daerah-daerah rawan banjir di Indonesia ini juga rawan terhadap tanah longsor saat musim hujan, tanah di pegunungan rawan ambrol dan mengenai jalan raya maupun rumah-rumah di bawahnya. Di wilayah ini ada 40 titik longsor yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Itulah beberapa daerah rawan banjir yang ada di pulau Jawa maupun luar pulau Jawa. Faktor alam bisa menjadi salah satu faktor terbesarnya. Namun manusia nampaknya juga berkontribusi pada terjadinya bencana ini.
Baca Juga salah satu solusi lain untuk penanggulangan banjir dengan menggunakan box culvert di laman penawaran harga box culvert
Beberapa Faktor Penyebab Banjir
- Sistem drainase yang buruk
Kurangnya perawatan sistem drainase yang sudah ada membuat banjir datang lagi dan lagi setiap tahunnya. Khususnya di wilayah ibukota Jakarta. Dengan kepadatan penduduknya yang tinggi, tentu harus diimbangi dengan sistem drainase yang baik. Pembersihan gorong-gorong maupun perluasannya bisa dilakukan untuk mencegah banjir. - Sampah
Sampah menjadi salah satu penyumbang bencana di daerah-daerah rawan banjir di Indonesia. Sampah ini bisa menyumpat sistem drainase hingga membuat air yang seharusnya mengalir lewat saluran akhirnya meluber ke jalanan dan membuat banjir makin parah. - Pendangkalan sungai
Sampah juga bisa membuat sungai menjadi lebih cepat dangkal. Maka dari itu, pengerukan kembali dan normalisasi beberapa sungai perlu dilakukan untuk mencegah banjir datang kembali.
Hal ini perlu dilakukan khususnya di ibukota Jakarta dimana daerah di wilayah sungailah yang menjadi target banjir setiap musim hujan datang.
Itulah beberapa penyebab banjir dimana manusia berkontribusi terhadapnya. Jadi bukan hanya faktor alam yang jadi penyebabnya, melainkan ada pula campur tangan manusia yang membuat banjir datang lagi dan lagi.
Baca juga kebutuhan untuk saluran air/darinase sebagai penawaran di laman harga u-ditch
Selain beberapa hal di atas, ada pula penyebab banjir lainnya yang membuat resiko daerah-daerah rawan banjir di Indonesia semakin tinggi terkena bencana. Banjir bisa melanda sebagai dampak dari perubahan iklim global, perubahan penggunaan lahan yang tadinya lahan resapan menjadi lahan pemukiman.
Penyebab lainnya adalah bertambahnya jumlah penduduk, arus urbanisasi ke kota-kota yang makin tinggi tiap tahunnya, kemiskinan, kerentanan, yang menjadi penyebab meningkatnya bencana banjir dan tanah longsor meningkat di Indonesia.
Dilihat dari faktor curah hujan dan kondisi cuaca, maka daerah-daerah rawan banjir di Indonesia meliputi sepanjang pantai timur Sumatera, Pantura, wilayah sepanjang sungai, dan juga di pesisir Kalimantan.
Wilayah lainnya ialah: Kota Medan, Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Jawa Tengah (khususnya wilayah Bengawan Solo), dan Jawa Timur.