3 Jenis Mortar Semen Berikut Spesifikasinya
Mortar sebagai penambah lekatan pada bangunan konstruksi. Selain itu, terdapat spesifikasi dan faktor yang mempengaruhi daya kuat lenturnya.
Selanjutnya apa saja jenis mortar berdasarkan spesifikasi dan faktor berpengaruh pada kuat kenturnya?
Mortar adalah bahan material yang dikombinasikan dengan komposisi terdiri atas agregat halus, bahan perekat dan air dengan ukuran tertentu. Agregat halus yang digunakan berupa pasir.
Sedangkan, bahan perekat yang dipakai meliputi, semen portland, kapur dan tanah liat. Terdapat jenis-jenis mortar beberapa diantaranya sebagai berikut:
Jenis-Jenis Mortar
- Mortar Lumpur : material mortar menggunakan bahan perekat berupa tanah liat
- Mortar Kapur : mortar ini menggunakan bahan perekat berasal dari kapur
- Mortar Semen : mortar memakai bahan perekat berasal dari semen
Agregat halus atau pasir merupakan butiran partikel yang biasa disatukan dengan menggunakan semen. Mortar yang dibuat harus dilapisi secara sempurna sehingga memiliki sifat adhesi dan kohesi.
Baca juga:
Jenis-Jenis Semen
Penyusunan gradasi yang terlalu homogen dapat membuat rongga udara pada mortar. Hal ini memerlukan jumlah semen lebih banyak dibandingkan gradasi yang tidak sama.
Selain itu, kondisi tersebut dapat menyebabkan kepadatan mortar dan kekuatan lekatnya semakin berkurang.
Gradasi pasir dianggap baik, apabila ukuran butiran memiliki variasi ukuran. Hal ini dilakukan untuk membatasi rongga udara dan keperluan semen serta air.
Pencampuran antara air dengan semen dapat mengurangi penyusutan. Susut kecil memiliki kecenderungan untuk membatasi keretakan pada mortar.
Baca juga:
Harga Pagar Panel Beton
Spesifikasi Mortar Berdasarkan Proporsi Bahan
Pembagian mortar didasarkan atas perbandingan bahan memiliki sifat mortar. Beberapa diantaranya meliputi, M,S,N dan O. Setiap tipe memiliki agregat halus berupa pasir, semen dan air. Terdapat beberapa jenis mortar sebagai berikut:
1. Mortar Jenis M
Jenis mortar ini memiliki kekuatan dengan capaian 17,2 Mpa. Pembuatan materialnya berasal dari semen pasangan berjenis N maupun kapur semen. Penambahan semen portland dan kapur padam sesuai komposisi yang sudah ditentukan.
2. Mortar Jenis S
Jenis mortar ini mempunyai kekuatan dengan capaian 12,5 Mpa. Pembuatan mortar berasal dari bahan semen pasangan jenis S maupun kapur semen. Penambahan semen portland dengan kapur padam sesuai perbandingan bahan.
3. Mortar Jenis N
Kekuatan mortar berjenis N memiliki nilai berkisar 5,2 Mpa. Pembuatannya memanfaatkan semen pasangan berjenis N. Penambahan kapur padam dengan semen juga sudah ditentukan komposisinya.
Mortar Jenis O
Kekuatan mortar dapat mencapai kekuatan hingga 2,4 Mpa. Bahannya berasal dari semen pasangan berjenis N dengan semen portland serta kapur padam dengan ukuran tertentu.
Baca juga:
Harga U Ditch
Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kuat Lentur Mortar
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kuat lentur mortar yang akan digunakan. Beberapa diantaranya seperti, umur mortar, sifat agregat, jumlah semen dan air semen. Berikut penjelasannya :
Faktor Air Semen
Terdapat ukuran angka komposisi diantara berat air dan semen di dalam pencampuran mortar dan beton. Apabila faktor air semen relatif tinggi maka kualitas kekuatan beton semakin berkurang. Tetapi, kekurangan faktor air semen dapat menyebabka proses pengerjaan menjadi tidak mudah.
Kesulitan tersebut berupa berupa pelaksanaan pemadatan. Pada akhirnya proses tersebut menyebabkan kualitas beton mengalami penurunan.
Baca juga:
Harga Box Culvert
Kuantitas Semen
Ukuran semen pada faktor air semen adalah sebanding. Kandungan semen pada dengan kuantitas lebih banyak belum tentu memiliki kekuatan lebih besar. Hal tersebut dikarenakan kuantitas air yang banyak dan pastanya dapat memicu kandungan pori menjadi lebih bertambah banyak.
Apabila dibandingkan dengan mortar yang memiliki jumlah semen relatif sedikit. Kandungan pori tersebut mampu mengurangi daya kuat mortar. Kuantitas semen memiliki nilai optimum dama jumlah tertentu dengan pemberian kuat tekan yang tinggi.
Umur atau Usia Mortar
Tingkat kekuatan mortar semakin lama semakin kuat sesuai pertambahan usia. Ketika mencapai usia berkisar 28 hari. Maka mortar akan memiliki kekuatan sesuai yang diinginkan.
Sifat Agregat
Terdapat beberapa sifat agregat yang dapat mempengaruhi kekuatan. Beberapa diantaranya meliputi, kekasaran bagian permukaan. Bentuk, ukuran butir agregat masimum dan kekerasannya.
Baca juga:
Beton Bertulang
Bentuk agregat yang digunakan akan mempengaruhi interlocing diantara agregat. Penggunaan mortar memiliki nilai fungsi sebagai penambah lekatan sekaligus ketahanan ikatan antar bagian penyusun pada sebuah konstruksi.
Daya kekuatan mortar dapat bergantung pada daya kohesi pasta pada semen ke partikel agregat halus. Nilai susut mortar memiliki nilai relatif kecil.